Meraih Fathul Akbar dengan Berdakwah.
Cinta kepada rosul adalah salah satu ibadah yang paling mulia di sisi Allah SWT karena dengannyalah kita akan sampai kepada Allah SWT, sampai-sampai Imam Sya’roni RA setiap setelah sholat, wiridnya adalah “Allhumma habbibni ilannabi SAW” (Ya Allah tambahkanlah rasa cintaku kepada Rasulullah)
Maka itulah kita harus selalu berupaya untuk menggembirakan hati beliau SAW, dan tidak ada amalan yang paling dicintai beliau seperti DA’WAH ILALLAH.
Sebagaimana diriwayatkan seorang dari bangsa Al-Habsyi yang mana orang tersebut telah memperbanyak shodaqoh,sholawat dan lain-lain tetapi masih saja belum mendapat keinginannya yaitu FATHUL AKBAR . hingga suatu saat dia bermimpi bertemu nabi Muhammad SAW kemudian dia bertanya tentang hal tersebut, serta meminta kepada nabi SAW tentang keinginannya tersebut, tetapi nabi SAW memasrahkan hal ini kepada Habib Ahmad bin Umar bin Smith. Maka ketika bangun dari tidurnya bergegaslah orang tersebut menuju Habib Ahmad seraya menceritakan tentang apa yang dia lihat didalam mimpi tersebut.
Maka Habib Ahmad menjawab “HAWALAH MAQBULAH”(pemindahan dari rosul saya terima) “TETAPI DENGAN SYARAT!” kata Habib Ahmad. “Yaitu TAK TERUCAP DARI LISANMU SUATU KALIMAT KECUALI UNTUK DA’WAH ILALLAH.” Maka orang tersebut pun menjawab, “Bagaimana aku mau berda’wah sedangkan aku bukan tolib ‘ilm (penuntut ilmu).” Habib Ahmad mengatakan, “Ajarkan apa yang kau ketahui tentang rukun sholat, zakat dll. Pokoknya apa yang kau tahu!”
Maka ketika beliau keluar dari rumah Habib Ahmad sampai ke desanya, orang tersebut mengajari setiap orang awam yang dia temui. Maka persis ketika sampai ke desanya, Allah SWT memberikan keinginannya yaitu FATHUL AKBAR.
SUBHANALLAH..Begitu berharganya da’wah ilallah disisi baginda Muhammad SAW, hingga dengannya seseorang akan betul-betul mempunyai kedudukan disisi Rosulallah SAW.
Cintailah Rosul.. dahulukanlah beliau dari segala-galanya.. jadikanlah beliau sebagai uswah.. dan jangan pula kau lupa untuk selalu mengkhayalkan dzat rosul SAW..
Al Imam Ali bin Muhammad Alhabsyi mengatakan “sesungguhnya dzat Muhammadiyah adalah cermin dari dzat Ahadiyah(Allah swt). Yaitu ketika tak mampu nya kekuatan manusia untuk memandang dzat Allah SWT, maka Allah menjadikan dzat Muhammad sebagai cerminnya.
“Laitahu khossoni birukyati wajhin # zaala ‘an kulli man roahusy syaqo’u”
“Andai saja aku diberi keistimewaan untuk memandang sebuah wajah yang apabila dipandang akan menghilangkan kesialan”
beliaulah sumber bagi segala kemuliaan , barang siapa yang merindukan akhlaq beliaulah sumbernya, atau yang merindukan ketampanan beliaulah sumber dari segala ketampanan.
Semoga Allah memuliakan mata kita untuk memandang dzat Muhammad didunia ini, baik dalam keadaan jaga atau dalam mimpi sekalipun. Amin
Thursday, January 8, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment