Thursday, January 8, 2009

Wasiat Nasehat ( Zikir )

"Duhai Anakku! Gunakan kedua matamu untuk memilih majelis. Jika kau lihat ada sekelompok orang berzikir kepada Allah swt, maka duduklah bersama mereka. Jika engkau seorang yang berilmu, ilmumu akan bermanfaat. Jika kau seorang yang bodoh, mereka akan mengajarimu. Disamping itu siapa tahu Allah swt sedang memandang mereka dengan penuh kasih saying sehingga engkau pun memperoleh rahmat-Nya.
Jika engkau melihat sekelompok orang tidak berzikir kepada Allah swt, maka jangan duduk bersama mereka. Jika kau seorang berilmu, maka ilmumu tidak akan bermanfaat. Jika kau seorang yang bodoh, mereka akan membuatmu tersesat. Disamping itu bisa jadi Allah swt sedang memandang mereka dengan murka sehingga kau pun ikut dimurkai."
( Lukmanul Hakim kepada putranya )

"Duhai Anakku! Jadikanlah ketaatan kepada Allah swt sebagai perdagangan yang kau harapkan keuntungannya di Dunia dan Akhirat. Imam adalah perahu yang membawa daganganmu, tawakal kepada Allah swt adalah layarnya, Dunia adalah lautannya, hari-hari yang akan kau lewati adalah ombaknya, amal shaleh adalah barang dagangan yang kau harapkan keuntungannya, ibadah sunah adalah hadiah yang akan membuatmu dimuliakan, semangat adalah angin yang mendorongnya, penolakan terhadap keinginan hawa nafsu adalah pelabuhannya, kematian adalah pantainya dan Allah swt adalah Pemilik dan Tempat kembali perdanganmu itu.
Pedagang yang paling mulia, paling dekat dan paling dicintai Allah swt adalah dia yang paling banyak dagangannya, paling suci niatnya dan paling baik hadiahnya.
Pedang yang paling dibenci Allah swt adalah dia yang paling sedikit dagangannya, paling buruk hadiahnya dan paling busuk hadiahnya. Semakin baik perdanganmu, maka semakin besar keuntunganmu. Semakin tulus hadiahmu, maka semakin mulia dirimu."
( Lukmanul Hakim kepada putranya )

"Hapalkanlah lima hal ini, andaikata kalian menunggang onta untuk mendapatkannya, maka hingga onta itu kurus, kalian tidak akan memperolehnya :
1. Seorang Hamba hendaknya tidak berharap kecuali kepada Allah swt Tuhannya.
2. Seorang hamba hendaknya hanya takut akan dosa-dosanya.
3. Seorang yang bodoh hendaknya tidak merasa malu untuk bertanya.
4. Seorang yang berilmu ketika ditanya tentang sebuah persoalan dan tidak mengetahui jawabannya, hendaknya tidak malu untuk mengatakan, "Allah swt yang Maha Mengetahui."
5. Bagi Iman, sabar ibarat kepala sebuah tubuh, sehingga tidak ( sempurna ) iman seseorang yang tidak memiliki kesabaran.
( Sayyidina Imam Ali bin Abu Thalib KW )

“Sabar adalah mahkota, kesetiaan adalah harga diri, memberi adalah kenikmatan, banyak bicara adalah membual ( omong kosong ), tergesa-gesa adalah kebodohan, kebodohan adalah aib, berlebih-lebihan ( dalam berkata ) adalah kebohongan, berteman dengan orang yang ahli berbuat hina adalah kejahatan dan berteman dengan ahli kefasikan adalah pusat prasangka buruk.”
( Imam Husein bin Ali bin Abu Thalib Ra )

“Sesungguhnya petir dapat menyambar seorang mukmin atau bukan, tetapi tak akan menyambar orang yang berzikir.”
( Sayyidina Imam Muhammad Al-Baqir )

“Tak ada ibadah yang lebih utama daripada menjaga perut dan kemaluan.”
( Sayyidina Imam Muhammad Al-Baqir )

“Jika engkau menginginkan suatu kenikmatan dapat terus engkau nikmati, perbanyaklah mensyukurinya. Jika engkau merasa rezeki lambat datang, perbanyaklah Istighfar. Jika engkau ditimpa kesedihan, perbanyaklah membaca LA HAULA WA LA QUWWATA ILLA BILLAH. Jika engkau takut, ucapkanlah HASBUNALLAH WA NI’MAL WAKIIL. Jika engkau kagum terhadap sesuatu, ucapkanlah MASYA ALLAH, LA QUWWATA ILLA BILLAH. Jika engkau dikhianati, bacalah WA UFAWWIDU AMRII ILALLAH, INNALLAHA BASHIRUN BIL ‘IBAAD. Jika engkau ditimpa kesumpekan, ucapkanlah LA ILAAHA ILLA ANTA SUBHANAKA INNII KUNTU MINADZ DZAALIMIIN.”
( Sayyidina Imam Muhammad Al-Baqir )

“Ilmu dan Iman akan memudahkan orang untuk selalu Taqorrub ( mendekatkan diri) kepada Allah swt.”
( Imam Hasan Basri )

“Yang paling nampak pada diri manusia adalah kelemahannya, maka barangsiapa melihat kelemahan dirinya sendiri, ia akan menggapai keistiqamahan terhadap perintah Allah swt.”
( Imam Syafi’i )

“Andaikan semua manusia memikirkan kandungan isi surah al-Ashr, tentu mereka akan merasa cukup dengannnya.”
( Imam Syafi’i )

Kenyang itu akan membuat badan jadi berat, mengeraskan hati, menghilangkan kecerdasan, mengajak tidur dan melemahkan ibadah.
( Imam Syafi’i )

”Hendaklah engkau membawa bekal taqwa dan hendaklah yang menjadi cintamu yaitu keakhiratan”.
( Imam Ahmad bin Hanbal )

”Nak, berniatlah yang baik, maka engkau akan tetap baik selama berniat baik!”
( Imam Ahmad bin Hanbal )

“Kehidupan seorang muslim tidak dapat dicapai dengan sempurna, kecuali mengikuti jalan Allah SWT yang dilalui secara bertahap. Tahapan-tahapan itu antara lain : tobat, sabar, faqir, zuhud, tawakal, cinta, makrifat dan ridha. Karena itu seseorang yang mempelajari tasawuf wajib mendidik jiwa dan akhlaknya. Sementara itu, hati adalah cermin yang sanggup menangkap makrifat. Dan kesanggupan itu terletak pada hati yang suci dan jernih.”
( Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali )

“cara memperoleh Semangat” ( untuk beribadah ) ?
”Caranya adalah dengan menelanjangi ( membebaskan ) diri dari kecintaan terhadap dunia, mempertautkan jiwa hanya dengan akherat, menyatukan kehendak hati dengan kehendak Allah swt dan membersihkan batin dari ketergantungan kepada makhluk.”
( Sayyidina Syekh Abdul Qadir al-Jailany )

“Ketuklah pintu zikir dengan hasrat dan sikap sangat membutuhkan kepada Allah swt melalui kontemplasi, menjauhkan diri segala hal selain Allah swt. Lakukanlah dengan menjaga rahasia batin, agar jauh dari bisikan nafsu dalam seluruh nafas dan jiwa, sehingga kalian memilki kekayaan rohani. Tuntaskan lisanmu dengan berzikir, hatimu untuk tafakur dan tubuhmu untuk menuruti perintah-Nya. Dengan demikian kalian bisa tergolong orang-orang saleh.”
( Sayyidina Syekh Abul Hasan Ali Asy Syazili )

“Manakala zikir terasa berat di lisanmu, sementara pintu kontemplasi tertutup, ketahuilah bahwa hal itu semata-mata karena dosa-dosamu atau kemunafikan dalam hatimu. Tak ada jalan bagimu kecuali bertobat, memperbaiki diri, hanya
menggantungkan diri kepada Allah swt dan ikhlas beragama.”
( Sayyidina Syekh Abul Hasan Ali Asy Syazili )

“Barangsiapa yang menginginkan keridhaan Allah, hendaklah mendekatkan diri kepada Allah swt, karena keajaiban dan kelembutan Allah terdapat pada akhir malam.”
( Al-Imam Auliya Al-Habib Abdullah bin Abu Bakar Al-Aydrus )

“Siapapun dengan penuh kesungguhan hati mendekatkan diri kepada Allah swt, maka terbukalah Khazanah Allah swt.”
( Al-Imam Auliya Al-Habib Abdullah bin Abu Bakar Al-Aydrus )

“Diantara waktu yang bernilai tinggi, merupakan pembuka perbendaharaan Ilahi, diantara zuhur dan ‘Asar, Magrib dan Isya dan tengah malam terakhir sampai Ba’da Subuh.”
( Al-Imam Auliya Al-Habib Abdullah bin Abu Bakar Al-Aydrus )

“Sumber segala kebaikan dan pangkal segala kedudukan dan keberkahan akan dicapai melalui ingat mati, kubur dan bangkai.”
( Al-Imam Auliya Al-Habib Abdullah bin Abu Bakar Al-Aydrus )

“Meninggalkan dan menjauhi Ghibah adalah Raja atas dirinya, menjauhi namimah (mengadu domba) adalah Ratu dirinya, baik sangka kepada orang lain adalah wilayah dirinya, duduk bercampur dalam majlis dzikir adalah keterbukaan hatinya.”
( Al-Imam Auliya Al-Habib Abdullah bin Abu Bakar Al-Aydrus )

“Orang yang Roja’ ( mengharap Ridho Allah ) adalah orang yang banyak melakukan ibadah”
( Al-Imam Auliya Al-Habib Abdullah bin Abu Bakar Al-Aydrus )

“Orang yang mulia adalah yang bersungguh-sungguh dalam kebaikan dan ridho Allah swt yang didambakan hidupnya.”
( Al-Imam Auliya Al-Habib Abdullah bin Abu Bakar Al-Aydrus )

“Setiap wadah memercikan apa yang ditampungnya.”
( Sayyidina Syekh Abu Bakar bin Salim Ra )

“Barangsiapa tidak bermujahadah pada masa bidayahnya, ia tidak akan mencapai puncak. Dan barangsiapa tidak bermujahadah, ia tidak akan bermusyahadah; {“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh (bermujahadah) di jalan kami, niscaya akan kami tunjukan kepada mereka jalan-jalan kami. : Al-Ankabut,29 : 69”}”
( Sayyidina Syekh Abu Bakar bin Salim Ra )

“Berbagai hakikat terhijab dari hati, karena perhatian kepada selain Allah.”
( Sayyidina Syekh Abu Bakar bin Salim Ra )

“Waktumu yang paling bermanfaat adalah disaat kamu fana’ dan waktumu yang paling sia-sia adalah disaat kamu menyadari dirimu.”
( Sayyidina Syekh Abu Bakar bin Salim Ra )

“Ketahuilah oleh kalian sesungguhnya Allah swt bertajalli ( mengagungkan dirinya ) di hati para kekasihnya; para kaum Arifin, karena mereka menghapus selainnya di hati mereka dan mereka menghilangkan selain Allah swt dalam pandangan mereka terhadap semesta dan pada setiap kejadiannya bahwa semuanya adalah semata-mata ciptaan Allah swt, dan mereka melalui siang, pagi serta sore hari selalu dalam keadaan taat kepadanya; mereka selalu beribadat serta berharap dan takut kepadanya; serta selalu ruku’ dan bersujud kepadanya, mereka selalu dalam keadaan bahagia dan gembira serta ridho dengan segala ketentuan Qadha dan Qadar yang telah ditentukan Allah swt atas mereka; berkata Nabi Ayyub as :”Bila mana aku hendak memilih di antara dua perkara, maka aku akan memilih perkara yang ada Ridho Allah swt didalamnya karena hanya hal itulah yang mendatangkan kemaslahatan bagiku” Berkata kaum ‘Arifin : “Kalau sekiranya kedua mataku melihat selain Allah, maka akan ku butakan, kalau sekiranya ke dua telingaku mendengar selain Allah, maka akan ku tulikan, dan bilamana lidahku berkata yang tidak diperintahkan Allah, maka akan ku potong”
( Sayyidina Syekh Abu Bakar bin Salim Ra )

“Sesungguhnya Bala’ yang menimpamu pada saat lupamu, bila engkau menyadarinya adalah merupakan jalanmu untuk kembali mengenal Allah swt dan kembali mendekatkan dirimu kepadanya pada saat engkau meminta bala tersebut dihilangkannya, dan bala’ sesungguhnya adalah bilamana engkau melupakan Allah swt dan engkau lupa bahwa dirimu selalu faqir kepadanya.”
( Sayyidina Syekh Abu Bakar bin Salim Ra )

“Ketahuilah oleh kalian; Ma’rifat kepada Allah swt adalah dengan kejelasan dan bukan dengan tersamar, dan bilamana seorang hamba diberinya ma’rifat kepadanya, maka ia pasti akan melihat semua amal yang dicintai oleh Rasulullah saw.”
( Sayyidina Syekh Abu Bakar bin Salim Ra )

“Sesungguhnya derajat yang tertinggi dalam maqom sabar adalah menahan diri dari pada mengadu kepada selain Allah swt.”
( Sayyidina Syekh Abu Bakar bin Salim Ra )

“Alangkah entengnya musibah dalam agama menurut kalian, padahal kalian tidak pernah menyatakan belasungkawa andaikata aku terlambat sholat berjama’ah.”
( Imam Qutbil Anfas Habib Umar bin Abdurrahman Al-Aththas )

“Bila waktu Sholat telah tiba, tinggalkanlah semua kegiatanmu, sebab Allah SWT lebih pantas diperhatikan daripada yang lain.”
( Imam Qutbil Anfas Habib Umar bin Abdurrahman Al-Aththas )

“Setiap orang yang telah menghatamkan bacaan Al-Qur’an yang ditujukan bagi arwah-arwah orang-orang yang telah wafat, hendaknya ia membaca Tahlil ( Laa ilaha illallah ) sebanyak orang yang ia kehendaki, kemudian dilanjutkan Subhaanallahi Wabihamdihi sebanyak orang yang ia kehendaki; lalu membaca Laa illaha illallah Muhammadur Rasulullah sebanyak 3X dengan memanjangkan bacaannya; lalu Sholawat sebanyak 3X ( Allahumma Sholi ‘Alaa Habibika Sayyidina Muhammadin Wa Aalihi Wa Sohbihi Wasallim ), Lalu hendaknya ia mengucapkan Ya Rasulullah alaika salam Ya Rasulullah salaamun fi salamin ‘alaika sebanyak 3X; Lalu membaca Al Fatihah 1 X, Al Ikhlas 11 X, Al Falaq 1 X, An Naas 1 X, ayat kursi 1 X, Akhir surat Al Baqarah 1 X dan Al Qadr 1 X dengan niat menghadiahkan pahalanya kepada arwah yang dituju.
• Habib Umar menganjurkan murudnya membaca Istigfar dan Al Hamdulillah sebanyak mungkin setelah membaca maulud.
• Memperbanyak baca Istigfar dan Sholawat, karena keduanya adalah sebaik-baik dzikir yang dapat menolong kesulitan di masa kini.
• Habib Abdullah berkata :”jika engkau mengucapkan 11 X tiap hari bacaan ini, berarti engkau telah menjalankan apa yang pernah diajarkan Habib Umar (Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allaa ilaaha illa anta, Astagfiruka Wa Atuubu ilaika Wa asaluka an Tusholliya Wa Tusallima ala Abdika Wa Rasuulika Sayyidina Muhammadin Wa ‘ala Aalihi Afdola Wa Adwama aslima ma Shollait Wa sallamta alaa Ahadin min ‘Ibaadikal Mustafin. )”
( Imam Qutbil Anfas Habib Umar bin Abdurrahman Al-Aththas )

“Andaikan aku kuasa dan mampu, tentu akan kupenuhi kebutuhan semua kaum faqir miskin. Sebab pada awalnya, agama ini ditegakkan oleh kaum Mukminin yang lemah.” “Dengan sesuap makanan tertolaklah bencana.”
( Imam Qutb Irsyad Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad )

“Kekerasan hati dan kelalaian telah mengalahkanku, sehingga tidak tersisa lagi padaku selain tawakal kepada Allah SWT, dan pada sifat-sifatnya yang pengasih dan penyayang. Adapun amalan-amalanku buruk. Jika ada amalku yang baik, itu berkat kemurahan, dan karunia Allah SWT belaka.”
( Al ‘arif billah Habib Hasan bin Shaleh Al-Bahr Al-Jufri )


"Ukurlah dirimu dengan shalat. Jika ketika shalat engkau tidak memikirkan segala sesuatu selain Allah swt, maka berbahagialah. Tetapi, jika tidak demikian, maka tangisilah dirimu setiap kali kau gerakkan kakimu menuju shalat.
Pernahkah engkau melihat seorang kekasih tidak ingin bertemu kekasihnya? Allah Ta'ala mewahyukan :
إنّ الصّلاة تنهى عن الفحشآء والمنكر

Sesungguhnya shalat akan mencegah dari ( perbuatan-perbuatan ) keji dan mungkar.
( Al-Ankabut, 29 : 45 )
Barangsiapa ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah swt, maka ia perhatikan bagaimana shalatnya, ia kerjakan dengan tenang dan khusyuk, atau dengan tergesa-gesa dan lalai. Jika shalat tersebut ternyata kau lakukan dengan lalai dan tergesa-gesa, maka taburkanlah pasir ke wajahmu.
Seseorang yang duduk bersama penjual parfum akan mencium aroma wanginya. Sedangkan shalat adalah sebuah ibadah yang seakan-akan kita sedang duduk bersama Allah swt. Jika engkau duduk bersama Allah swt, tetapi tidak memperoleh apa-apa, itu tandanya dalam hatimu terdapat penyakit, entah itu kesombongan, berbangga diri atau ketidak sopanan.
Allah swt mewahyukan :
سأصرف عن آياتي الذ ين يتكبّرون في الأرض بغير الحقّ
Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. ( Al-A'raf, 7 : 146 ).
Selepas shalat ia tidak pantas bergegas ( tergesa-gesa ) untuk meninggalkan tempat shalatnya. Akan tetapi, hendaknya dia berdzikir kepada Allah swt dan beristigfar memohon ampun kepada-Nya atas segala kekurangan yang ia lakukan di dalam shalatnya. Berapa banyak shalat yang tidak layak untuk diterima Allah swt, tetapi setelah engkau beristigfar memohon ampun kepada-Nya atas shalat tersebut, Allah swt kemudian menerimanya. Dahulu Rasulullah saw selepas shalat beristigfar sebanyak tiga kali."
( Ibnu Atha illah Askandari ).

"Sesungguhnya orang yang bermaksiat kepada Allah adalah dia yang tidak mengenal siksa-Nya, dan orang yang tidak taat kepada-Nya adalah dia yang tidak mengetahui pahala yang IA sediakan.
Andaikata mereka melihat siksa neraka, tentu mereka tidak akan lalai. Dan andaikata mereka melihat berbagai kenikmatan yang disediakan Allah swt bagi penghuni surga, tentu sekejap pun mereka tidak akan meninggalkan ibadah."
( Ibnu Atha illah Askandari ).

“Jadikanlah Al-Qur’an dan zikir kepada Allah swt bacaan sehari-harimu. Bertafakurlah terhadap nikmat Allah swt. Jika mungkin, setiap waktu hanya ada antara dirimu dan Allah swt, dan pada saat itu telitilah diri sendiri. Rasulullah saw bersabda, “Telitilah dirimu, sebelum kalian diteliti.” Seseorang yang meneliti dirinya di dunia, perhitungan baginya akan lebih ringan di Akherat kelak.”
( Imam Qutb Al-Arif billah Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi )

“Kerjakanlah segala perintah Allah swt dan tinggalkanlah larangan-Nya. Jangan sampai Allah swt melihatmu melakukan apa yang dilarang-Nya, atau kehilangan-Mu pada perintahnya. Bangkitlah untuk memenuhi hak Allah swt. Bersemangatlah melakukan sesuatu yang membuat para salaf Mulia.”
( Imam Qutb Al-Arif billah Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi )

“Yang selalu memperlambat terkabulnya doa’ seorang hamba adalah karena harapan yang rendah : mengharapkan sesuatu dari mahluk. Angkatlah pandanganmu secara keseluruhan kepada zat yang dibutuhkan semua mahluk….maka akan tampak tanda-tanda terkabulnya doa’.”
( Imam Qutb Al-Arif billah Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi )

“Jika kau membaca ayat sajdah dan pada saat itu kau berada di tempat yang tidak layak untuk sujud; maka bayangkanlah seakan-akan dirimu berada di tempat yang mulia, seperti Masjidil Haram atau Masjid-masjid lainnya. Setelah itu sujudlah dengan hatimu. Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam bukunya yang berjudul Al-Ghunyah mengatakan :”Jika kau berdiri mengerjakan sholat, maka bayangkanlah seakan-akan kau sedang menghadap Ka’bah dan saksikanlah Ka’bah itu dengan hatimu. Niscaya kau akan meningkat ke maqom yang lain,”
( Imam Qutb Habib Ahmad bin Hasan Al-Aththas )

“Kerjakanlah shalat karena Allah swt memerintahkannya. Jadikanlah makna segala sesuatu sebagai tujuanmu. Jangan jadikan cara pengucapan huruf ( makhraj )dan sejenisnya sebagai pusat perhatianmu dalam sholat. Tapi amati dan renungkan ( tadabbur ) makna ayat yang kau baca. Apa yang menghalangimu untuk merenungkan makna basmalah, arti rahmat ayat pertama dan makna syukur. Renungkan tentang Pemberi nikmat dan Pemelihara alam, makna rahmat di ayat ke tiga, makna raja dan penguasa, makna ibadah, pertolongan, hidayah, shirotol mustaqim dan orang-orang yang berjalan diatasnya, yaitu orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah swt. Renungkan tentang orang-orang yang berpaling, yakni orang-orang yang dimurkai Allah swt.”
( Imam Qutb Habib Ahmad bin Hasan Al-Aththas )

“Jika seseorang ingin memperoleh rasa takut kepada Allah swt, maka hendaknya ia melihat orang yang memilki rasa takut. Jika ingin khusyu’ maka hendaknya ia melihat orang yang khusyu’. Manusia adalah magnet untuk dirinya dan orang lain. Manusia biasanya mencuri watak orang yang dilihatnya.”
( Imam Qutb Habib Ahmad bin Hasan Al-Aththas )

“Sholatlah di belakang orang yang mengucapkan Laa ilaaha illalloh, dan sholatkanlah orang yang mengucapkan Laa ilaaha illalloh. (Hadits)”
( Imam Qutb Habib Ahmad bin Hasan Al-Aththas )

“Jika seseorang senantiasa taat, maka Allah swt akan memberinya rejeki. Allah swt tidak akan membiarkannya begitu saja tanpa harta. Allah swt telah memberi kalian rejeki, tapi kalian menghambur-hamburkan rejeki itu bukan pada tempatnya. Tunaikanlah kewajiban zakat, janganlah kalian kurangi.”
( Imam Qutb Habib Ahmad bin Hasan Al-Aththas )

“Jika dalam hatimu terlintas bisikan buruk atau ajakan untuk bermaksiat, angkatlah kepalamu ke langit lalu ucapkan :”Allah….. dengan satu nafas. Perbuatan ini akan membakar dan menghapus dengan seketika bisikan-bisikan buruk dalam hati. Hikmah dari menengadahkan kepala ke langit adalah karena setan tidak dapat mendatangi manusia dari atas kepalanya. Allah Ta’ala berfirman : “Kemudian Saya (iblis) akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka.(QS Al-A’raf, 7:17). Allah swt tidak mengatakan bahwa iblis akan mendatangi mereka dari atas.”
( Imam Qutb Habib Ahmad bin Hasan Al-Aththas )

“Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthas selalu membaca surat Al-Waqiah di waktu Ashar. Beliau berkata :”Sayyidil Wujud (Nabi Muhammad saw) lah yang memerintahkanku untuk membacanya di waktu Ashar.”
( Imam Qutb Habib Ahmad bin Hasan Al-Aththas )

1 comment:

  1. اللهم اعني علي ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

    ReplyDelete